- January 21, 2019
- Posted by: lazuardi
- Category: All Kategori, Kegiatan
Berita Online — Pokja penelitian dan Jurnal Kopertais wilayah I DKI Jakarta mengadakan agenda untuk kedua kalinya setelah agenda pertama sukses mengundang lebih dari 80 orang dalam acara sosialisasi penelitian tahun anggaran 2020, agenda kedua kali ini berbentuk seminar international dan MoU dengan Private School Association Jammu and Khasmir, India bertajuk” Private Islamic Higher Education in 4.0 Era: Opportunities And Challenges” dengan tujuan mempersiapkan PTKIS dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan di era 4.0 yang notabene menjadi sebuah keharusan, STAI Publisistik Thawalib Jakarta ikut serta pada kegiatan ini dengan tujuan agar dapat bersaing dari sisi kelembagaan maupun dari sisi SDM untuk mendorong para dosen kami agar melaksanakan tridarma perguruan tinggi dengan maksimal sehingga dapat menghasilkan profil lulusan yang diperlukan untuk mengisi ruang 4.0, jika hal ini tidak dilakukan maka kampus kami tidak akan bertahan. Berbagai layanan yang harus disediakan untuk menyikapi 4.0 adalah pendidikan sepanjang hayat, pendidikan terbuka, pendidikan flexible, pendidikan yang dapat memberikan layanan upskilling dan reskilling serta pendidikan micro credential berkait dengan keterampilan tambahan untuk meningkatkan kekuatan ekonomi.
Seminar Internasional dan MoU dihadiri oleh Prof Amany Lubis selaku Koordinator Kopertais wilayah I DKI Jakarta, Prof. Hamidullah Marazi from University of Kashmir, Dr. Agus Soleh selaku Subdit Kelembagaan dan Kerjasama, Dr. Muhammad Zain selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama dan MOU ditantangani oleh Dr GN Var selaku president Private School Association Jammu and Khasmir. Agenda ini dihadiri oleh 27 PTKIS dan 83 peserta yang terdaftar dan yang mengikuti MOU dengan private school association Jammu and Khasmir adalah sebanyak 27 PTKIS.
Dalam sambutannya Prof Amany Lubis memberikan pesan dalam sambutannya bahwa era 4.0 memiliki banyak kesempatan untuk pengembangan PTKIS kedepan, seperti pengadaan online learning, blended learning (online and face to face), pengajaran berbasis IT, atau pembelajaran mandiri berbasis e-learning dengan mengadopsi e-learning maka ini disebut sebagai kesiapan menghadapi tantangan 4.0 era, Prof Hamidullah Marazi menambahkan bahwa untuk menghadapi 4.0 harus melakukan penguatan literacy seperti membaca, menulis dan publikasi di kalangan muslim, disamping itu Dr.Zain dalam paparannya menyampaikan agar di era 4.0 tidak melupakan untuk tetap melestarikan kearifan local yaitu dengan riset-riset pada literature dalam hal ini berbagai manuskrip nusantara. (dwi)